MEMBIDIK PROBLEMA SAMPAH DENGAN SOLUSI YANG SELEKTIF DI SATUAN PENDIDIKAN

MEMBIDIK PROBLEMA SAMPAH DENGAN SOLUSI YANG SELEKTIF DI SATUAN PENDIDIKAN


        Kurikulum semakin modern, metode belajar semakin beragam, akses media sosial semakin baik akan tetapi pencemaran lingkungan semakin tidak tertangani dengan baik. Salah satu bentuk pencemaran lingkungan bersumber dari peningkatan populasi sampah setiap harinya. Gambaran problema sampah yang ada, bersumber dari beberapa media untuk menunjang kebutuhan hidup manusia, seperti wadah makanan, wadah minuman, dan juga sisa makanan, serta sampah seperti daun, dan ranting pohon setiap harinya. Padahal, sampah tersebut berpotensi menjadi sesuatu yang bermanfaat jika ditangani dengan baik. Maka dari itu, dibutuhkan perhatian khusus dan mendalam untuk memodifikasi sampah-sampah tersebut menjadi sesuatu yang bermanfat yang memiliki nilai serta bentuk pencegahan terhadap pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh sampah.

        Problema sampah di satuan pendidikan membutuhkan solusi yang selektif. Sampah yang ada merupakan hasil buangan dari aktivitas keseharian warga sekolah pada satuan pendidikan. Misalnya sampah plastik, sampah plastik dijadikan sebagai wadah makanan dan minuman yang berasal dari kantin sekolah dan bahkan bersumber dari luar lingkungan satuan pendidikan yang berdampak populasi sampah plastik semakin meningkat. Selain sampah plastik, populasi jenis sampah berupa kertas bekas habis pakai juga berkembang beriringan. Begitupula dengan daun dan ranting pohon yang membutuhkan penanganan ekstra untuk menjaga lingkungan sekolah tetap asri, sehat, nyaman, dan indah dipandang mata.

            Kejadian tersebut seolah menjadi budaya, dimulai aktivitas pagi hari sampai sore hari dari jual beli makanan di lingkungan sekolah. Hal ini berulang terus-menerus sehingga menjadi pemicu meningkatnya populasi sampah di lingkungan satuan pendidikan. Membangun kesadaran tentang kiat menangani populasi sampah tidak lepas dari diri sendiri, para murid satuan pendidikan, dan para dewan guru. Konsep dapat dilakukan dengan memberikan edukasi secara terus-menerus tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk keberlangsungan belajar yang nyaman, dan lingkungan yang sehat. Selain itu, Pendidik dapat memberikan gambaran mengenai konsep membuang sampah pada tempatnya serta melakukan penerapan prinsip "LISA" lihat sampah ambil.

         Sampah membutuhkan perhatian utama. Lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah adalah gambaran lingkungan sekolah yang sehat. Begitu pun sebaliknya, lingkungan yang terdampak banyak sampah akan membawa pengaruh yang tidak sehat. Hal tersebut menjadi alasan utama sehingga persoalan sampah di lingkungan sekolah perlu ditangani.

      Berbagai konsep banyak ditawarkan pada penanganan sampah di lingkungan sekolah yang tentunya searah dengan program pemerintah. Beberapa metode dapat dilakukan misalnya mengedukasi maupun memberikan pemahaman mengenai dampak positif dan dampak negatif dari sampah. Sampah dengan berbagai jenis dapat dipilah dan dipisahkan untuk kemudian ditempatkan pada bank sampah. Selain diolah atau didaur ulang, sampah dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat suatu karya yang baik dan dapat juga menjadi sumber penghasilan yang bernilai tambah.

        Pendidik memiliki fungsi sebagai regulator untuk memberikan edukasi secara terus-menerus seperti mengajak murid untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, menanamkan nilai gotong royong secara rutin, membuat piket kebersihan, dan memfasilitasi kebutuhan sarana prasarana seperti tempat sampah dengan beberapa jenis kategori sampah serta alat kebersihan lainnya. selain itu, hal lain yang dapat dilakukan adalah membangun kerjasama dengan masyarakat pada umumnya serta pihak orangtua murid ketika murid berada di lingkungan masyarakat maupun dirumah untuk tetap membiasakan diri menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat sampah.


Penulis, Anwar.


1 komentar:

  1. Sangat mengedukasi dan mengispirasi.. semoga masalah sampah yang ada disetiap sudut lingkungan biasa teratasi dengan adanya kesadaran individu.

    BalasHapus

Terimah kasih telah membantu

MEMBIDIK PROBLEMA SAMPAH DENGAN SOLUSI YANG SELEKTIF DI SATUAN PENDIDIKAN

MEMBIDIK PROBLEMA SAMPAH DENGAN SOLUSI YANG SELEKTIF DI SATUAN PENDIDIKAN           Kurikulum semakin modern, metode belajar semakin beragam...